Alkohon Sahabat Rumah Sakit

Alkohon Sahabat Rumah Sakit
Sample
Saat ini minum minuman yang beralkohol sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat kota seperti halnya di Jakarta. Pergi ke tempat-tempat clubbing tidak lengkap rasanya jika tidak menenggak minuman beralkohol. Namun apakah mereka mengetahui bahaya di balik mengkonsumsi minuman tersebut? 
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan mengkonsumsinya dapat menyebabkan penurunan kesadaran. Afinitasnya (daya tarik) terhadap air sangat tinggi sehingga membuat etanol ini salah satu dari zat-zat depresan yang mudah masuk dan mempengaruhi sistem saraf pusat manusia. Jumlah etanol yang dibutuhkan untuk mempengaruhi sistem saraf pusat tergantung dari konsentrasi alkohol dalam darah, biasanya dideteksi dengan BAC (Blood Alcohol Content).
Yang termasuk minuman berakohol yaitu anggur, bir, sake, rum, tuak, vodka, wiski, sampanye, chianti, dan lain sebagainya. 

Efek pada stadium awal 
Alkohon Sahabat Rumah Sakit
Efek penderita Alkohol

Ketika dikonsumsi, efek alkohol pada tubuh manusia berubah-ubah setiap waktu. Pada stadium awal, orang akan merasakan relaks dan riang diikuti oleh gerakan-gerakan yang tidak beraturan dan bahasa-bahasa yang tidak dimengerti. Mereka menjadi lebih percaya diri, tidak malu memperlihatkan perilaku mereka, dan tidak dapat dilarang. Hal ini terjadi karena peningkatan metabolisme pada jalur nigrostriatal di otak yang berhubungan dengan gerakan tubuh. Sementara, peningkatan gelombang alpha pada otak membuat orang tersebut menjadi riang serta relaks. Stimulasi alkohol ke cortex, hippocampus di otak membantu pengguna alkohol menghindar dari segala macam larangan. Stadium ini sering disebut Euphoria dimana BAC sekitar 0,03-0,12%.
Selain itu, bila dikonsumsi berlebihan minuman beralkohol ini juga dapat menimbulkan ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Hal ini disebabkan oleh reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat.

Absorbsi dan Mekanisme distribusi 

Alkohon Sahabat Rumah Sakit

Saat mengkonsumsi alkohol, pertama-tama alkohol akan mengiritasi mukosa mulut dan kemudian esophagus sehingga menyebabkan efek anestesi. Kemudian alkohol akan menuju ke lambung, di lambung hanya 20% dari total alkohol yang diabsorbsi. Sisanya 80% diabsorbsi oleh usus halus. Setelah itu, alkohol akan berjalan melewati darah dan menuju ke sekitar sel-sel di hampir seluruh organ. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, karena tingginya afinitas terhadap air, alkohol dapat masuk ke hampir seluruh membrane sel semua organ. 

Metabolisme dan efek 

Alkohol dehydrogenase, enzim yang disekresi oleh sel hepatic di hati akan mengubah alkohol menjadi acetaldehyde. Kemudian oleh enzim acetaldehyde dehydrogenase, acetaldehyde ini diubah menjadi acetic acid dan acetate. 
Acetate adalah sejumlah lemak yang dapat tersimpan di satu tempat. Oleh karena konsumsi alkohol yang lama dan berkelanjutan, dapat terjadi peningkatan level asam lemak (fatty acid) ditandai dengan pembentukan plak pada kapiler hati. Kondisi ini dapat menyebabkan sirosis hati. Karena hati memiliki fungsi yang penting yaitu sebagai mekanisme filtrasi pada tubuh, maka malfungsi pada hati sering menimbulkan jaundice (hepatitis).

Efek carcinogenic 

WHO mencantumkan alkohol sebagai zat karsinogen grup 1 meskipun pada penelitian terakhir gagal menghubungkan antara alkohol dengan efek kanker. Tetapi ada indikasi kuat alkohol meningkatkan efek zat karsinogen lain seperti tembakau. Selain itu, acetaldehyde, yang merupakan produk alkohol, jika berada pada konsentrasi yang tinggi dapat merusak sel-sel DNA. Sehingga konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menjadikan mulut, laring, faring, esophagus terancam terkena kanker. 

Efek umum pada tubuh manusia 

Ada beberapa efek alkohol pada tubuh manusia sehubungan dengan konsentrasinya dalam darah. Umumnya diklasifikasikan sebagai berikut : 
  • BAC 0,09-0,23%. Kondisi letargi. Orang menjadi mengantuk, hilangnya koordinasi gerakan, mulai kehilangan keseimbangan, penglihatan kabur. 
  • BAC 0,17-0,28%. Kondisi confusion. Peningkatan mendadak emosional sehingga orang menjadi lebih sentimental, agresif, mereka tidak yakin dengan apa yang mereka lakukan, mual. BAC 0,25-0,39%. Kondisi stupor. Kesadaran hilang timbul, gerakan tubuh sangat terpengaruhi. Risiko tinggi koma atau bahkan kematian. 
  • BAC 0,35-0,50%. Kondisi koma. Tidak sadar, refleks tubuh rendah, laju nafas menurun diikuti penurunan detak jantung. 
  • BAC >0,5%. Kegagalan sistem saraf pusat atau kematian. 
Walaupun mengkonsumsi alkohol menyebabkan berbagai macam penyakit, namun memberhentikan konsumsi alkohol mendadak pada mereka yang sudah ketagihan juga dapat menyebabkan gejala putus alkohol yang persentase mortalitasnya termasuk tinggi jika tidak diterapi. Gejala-gejala yang dapat timbul yaitu sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi. Selama kehamilan, konsumsi alkohol juga patut dihindari karena dapat menyebabkan kelainan pada janin. (Anatasia Noorsaputera, S.Ked) 

Sumber : Tanyadok.com


0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts