Transportasi
Kabupaten Subang
dilewati jalur utama pada wilayah Utaranya dan dimanfaatkan juga sebagai jalur
alternatif untuk ke Bandung, Cirebon atau Tasikmalaya. Lintas Subang - Bandung
melalui Kalijati semakin diminati para pengemudi karena jalannya yang halus dan
bebas hambatan apalagi setelah dibukanya Gerbang Tol Keluar di daerah Sadang.
Persimpangan Jalan cagak merupakan persimpangan strategis karena dari
persimpangan tersebut dapat menjangkau Bandung - Sumedang - Sadang melalui
Wanayasa dan Kota Subang sendiri.
Bila dilihat dari pola jaringan jalan yang
ada, aksesibilitas jaringan jalan di kabupaten Subang bersifat sentris, dimana
pergerakan antar wilayah yang berseberangan akan melewati ibu kota Kabupaten
Subang yang berada pada pusat wilayah kabupaten subang secara keseluruhan. Hal
ini sebenarnya merupakan potensi positif bagi kota subang sebagai pusat dari
CBD kabupaten Subang dalam upaya pengembangan daerah, namun disisi lain
akumulasi dampak negatif muncul ketika tingkat pengelolan jaringan jalan
sebagai aksesibilitas pergerakan relatif rendah juga faktor kondisi prasarana
jalan dibeberapa segmen ruas jalan di kota yang masih dalam kondisi rusak
secara strukural. masih kurang nya apresiasi masyarakat sekitar terhadap
tingkat kinerja aksesibilitas yang dimiliki akan berdampak negatif terhadap
pengembangan daerah secara keseluruhan, hal ini terlihat pada tingkat
kepedulian masyarakat terhadap kondisi jaringan jalan bilamana jalan tersebut
dalam keadaan butuh perbaikan masih relatif rendah, ditambah lagi dengan upaya
penanganan pemerintah daerah yang dinilai sangat lamban terhadap kondisi
serupa. Tema "Rakyat Subang Gotong Royong Subang Maju" diharapkan
akan menjadi pemicu semangat Pemerintah
Daerah sebagai pengelola sekaligus warga subang secara keseluruhan
dalam merealisasikan cita-cita luhur Kabupaten Subang khususnya dalam upaya
pengelolaan di atas.
Secara kuantitas maupun
kualitas, kondisi angkutan umum di kota subang belum mampu mengakomodir
mobilitas masyarakat Subang, hal ini disebabkan keterbatasan trayek/rute dari
angkutan kota yang belum menjangkau kawasan padat penduduk secara keseluruhan
yang mendorong masyarakat lebih memilih untuk menggunakan sarana transportasi pribadi
dibandingkan angkutan umum.
Efek negatif dari kondisi tersebut sudah terlihat,
dimana pada beberapa ruas khususnya jalan pemukiman intensitas kemacetan
menjadi lebih tinggi. hal ini perlu perhatian lebih serius guna mengantisipasi
situasi yang lebih parah lagi di kemudian hari. Dengan belajar dari daerah lain
yang jauh lebih maju, konsekuensi dari kondisi ini akan mahal harganya jika
tidak ditangani sejak dini.
Salah satu angkutan umum diSubang |
0 komentar:
Posting Komentar